Manfaatkan Botol Bekas, Mahasiswa Kukerta Sulap Jadi Mainan Anak-anak

Share

Sarolangun – Anak-anak desa Batu Kucing Ilir Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun kali ini mengisi waktu luang mereka setelah Ujian Akhir Semester dengan membuat kerajinan tangan dari botol plastik bekas.

Kegiatan ini dipandu oleh Mahasiswa KUKERTA STIT Darul ‘Ulum Sarolangun posko 01 Desa Batu Kucing. Adanya kegiatan kerajinan tangan ini bertujuan melatih softskill anak-anak sejak dini.

Rayan Arpandi, wakil ketua posko 01 mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta kreatifitas anak-anak, terutama dalam memanfaatkan botol bekas dan barang bekas lainnya.

“Kegiatan ini dilatar belakangi karena kurangnya kegiatan anak-anak usai Ujian Akhir Sekolah. Dari pada mereka sibuk main hp, sehingga kami mengajak mereka mengolah botol bekas, salah satunya membuat mobil-mobilan, semoga kegiatan ini bisa mengisi waktu luang mereka. Selain itu juga untuk mengasah softskill serta kreatifitas anak-anak,” katanya

Ia juga mengatakan, sebenarnya masih banyak limbah plastik yang bisa dimanfaatkan, namun untuk porsi anak-anak botol yang paling mudah, apa lagi ini sekedar untuk permainan.

Baca Juga :  Dua Kali Raih Penghargaan TPID Nasional, Pemkab Sarolangun Study Ke Deli Serdang
Kesenangan terpancar di wajah anak-anak

“Tidak hanya bisa dibikin mobil-mobilan, botol plastik dapat dijadikan kerajinan tangan yang menarik dan bermanfaat. Misalnya, bunga plastik, tempat alat tulis dan sebagainya,” tuturnya

Selain mengajarkan pemanfaatan botol bekas, mahasiswa kukerta juga memberikan pemahaman tentang perbedaan sampah organik dan sampah anorganik, jadi tidak hanya kemampuan kreativitas saja yang diberikan, namun masih banyak keseruan yang juga melatih tiga ranah yang di anjurkan dalam kurikulum 13 yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Lukman, kaur Pemerintahan desa Batu Kucing mengapresiasi kegiatan yang dipandu oleh mahasiswa KUKERTA STIT Darul ‘Ulum Sarolangun ini. Menurutnya, jika kegiatan ini ditekuni secara serius, maka dapat menambah penghasilan dan mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah plastik.

“Ini hal yang positif, semoga anak-anak kami bisa mencintai alam. Dan jika ini ditekuni juga bisa saja menjadi tambahan penghasilan.” singkatnya

Tim : Titikjambi.com

Komentar