Menjaga Budaya dan Kesenian, Mahasiswa Kukerta Ajari Anak-anak Permainan Tradisional

Share

Sarolangun – Mahasiswa Kulyah Kerja Nyata (KUKERTA) Angkatan XIII tahun 2018 STIT Darul ‘Ulum Sarolangun posko 01 Desa Batu Kucing Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun, memanfaatkan waktu luang dengan mengajak anak-anak bermain permainan tradisional.

Bermain dengan cara mengajak anak – anak membuat permainan tradisional yang kini mulai dilupakan ditengah serbuan permainan modern berbasis aplikasi ponsel. Permainan murah meriah tersebut memanfaatkan alam sekitar seperti permainan tembak-tembakan dari bambu.

Rayan Arpandi, Salah seorang mahasiswa posko 01 mengatakan, mengajak anak-anak bermain tradisional ini dilakukan agar anak-anak cinta serta mengetahui terhadap berbagai kebudayaan Indonesia terutama kebudayaan daerah, mengingat saat ini kesenian dan budaya daerah menurun akibat perkembangan zaman.

“Permainan tradisional ini sangat mengasyikkan sebenarnya, bahan untuk pembuatan pun tak mahal. Tidak itu saja, kami juga mengajak anak-anak bermain berbagai permainan tradisional seperti Engklek. Ini salah satu cara kita berkomunikasi dengan anak-anak,” kata Rayan Minggu (25/11/2018).

Tak luput, mahasiswa yang tengah mengabdi di masyarakat itu langsung mengajak anak-anak untuk bermain Plethokan / Tembakan Bambu yang baru saja mereka bikin.

Baca Juga :  Mubes Pertama, Sulaiman Nahkodai PMPB Periode 2018-2019

“Dengan cara ini hendaknya anak-anak bisa cinta permainan tradisional, serta bisa mengurangi kebiasaan anak-anak bermain gadget, dan mengurangi ketergantungan terhadap permainan online,” harap Rayan Arpandi, yang juga berprofesi sebagai Jurnalis di media online Titikjambi.com

Rizki, salah seorang anak Desa Batu Kucing Ilir mengaku senang dengan mainan tembak-tembakan dari bambu ini. “Sudah lama tidak bermain seperti ini. Senang sekali, apa lagi hari ini kami bermain bersama kakak-kakak kukerta,” katannya dengan wajah gembira.

Tim : Titikjambi.com

Komentar