Pelet Mahal, Pembudidaya Minta Solusi dari Dinas Perikanan

Share

Muaro Jambi – Mahal nya harga pakan ikan air tawar membuat para pembudidaya ikan air tawar dibantaran sungai Batanghari Kabupaten Muaro Jambi kebingungan akan memberi pakan untuk budidaya ikan yang telah ditekuni sejak turun temurun.

Kebingungan para pembudidaya ikan air tawar ini bukan tanpa alasan karena mahal nya pakan ikan untuk Keramba Jaring Apung (KJA) tidak sesuai dengan pendapatan saat musim panen.

Para pembudidaya mengharapkan, dinas perikanan Kabupaten Muaro Jambi turun kelapangan meninjau kondisi saat ini agar dapat mengajarkan atau mensiasati cara pembuatan pakan alternatif, agar para pembudidaya keramba jaring Apung tidak gulung tikar (bangkrut-Red).

“Hargo pakan mahal dak samo seperti hargo ikan nyo, kadang naik kadang turun. Sekali naik harga pakan dak pernah ado kato turun hargo pakan ikan,” ujar Syahril, pembudidaya ikan nila desa Kedotan saat dikonfirmasi. Senin (17/06/19).

Dikatakannya, mahal nya harga pakan ini  (pelet-Red) tidak sebanding dengan waktu menunggu saat musim panen.

“Kadang nunggu berbulan sekali potong modal, keuntungan dak sesuai dengan nunggu,” tegas nya.

Baca Juga :  Masnah Busro Lantik Dewan Hakim MTQ ke 17 Tingkat Kabupaten Muarojambi

Sementara itu, kepala desa Kedotan saat dikonfirmasi. telah berupaya mencari jalan keluar agar para pembudidaya ikan air tawar ini tidak mengalami kebangrutan.

“Kito dak tau harus mengambil langkah apo lagi, cuma berharap dinas terkait agar turun meninjau dan mengajarkan cara pembuatan pakan alternatif. Agar pembudidaya yang ada di Desa kita tidak merugi,” papar Murtadon Izhar, kepala desa Kedotan saat dikonfirmasi awak media.

Di tambahkan Murtadon Izhar, Berwirausaha dibidang budidaya ikan air tawar ini banyak menjadi tumpuan bagi kepala keluarga, tidak hanya didesa kedotan melainkan di desa Pematang Jering dan desa keranggan.

Penulis : Ipandri Arrahman
Editor : Ahmad Pudaili

Komentar