Prawita GENPPARI Berikan Santunan Pendidikan Untuk Yatim Piatu di Pangauban Bandung

Nasional245 Dilihat
Share

“Sebagai organisasi tempat berhimpunnya para pegiat pariwisata Indonesia, disamping mengasah kepekaan estetika dalam memandang setiap potensi alam, juga dilatih dan diasah kepekaan sosial agar peduli pada sesama sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Untuk itulah pada hari Jum’at (23/10) Prawita GENPPARI menggelar kegiatan bakti sosial berupa pemberian santuan pendidikan kepada anak – anak yatim yang berada di desa Pangauban, kecamatan Pacet, kabupaten Bandung“, demikian diungkapkan oleh Ketua Umum Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi, di Bandung.

Pada kegiatan tersebut, Tim Prawita GENPPARI juga disertai dengan Tim Genbate Bandung yang dipimpin Abah Kahar yang turut menyaksikan semua kegiatan dari awal sampai akhir. Genbate mengapresiasi dengan setinggi – tingginya kegiatan Prawita GENPPARI di kabupaten Bandung tersebut, karena bisa menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat. Meskipun semua kegiatan organisasi selama ini murni dibiayai secara swadaya, tetapi Prawita GENPPARI tetap bisa konsisten melakukan berbagai jejak pengabdian kepada masyarakat secara luas dan ikhlas. Kegiatan tersebut juga disaksikan oleh perwakilan dari pemerintah desa, kepala dusun, dan tokoh masyarakat lain. Semua tokoh yang hadir menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya karena Prawita GENPPARI bisa memberikan bantuan, tepat saat masyarakat dan anak – anak yatim sangat membutuhkan uluran tangan.

Baca Juga :  Wingdiktek Adakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H

Sementara itu, Prawita GENPPARI sendiri memandang bahwa saling membantu dan menolong sesama manusia merupakan suatu keharusan dan juga perintah dari ajaran agama. Dalam Islam, yatim memiliki kedudukan yang istimewa. Terdapat keutamaan dalam menyantuni anak yatim. Al-Qur’an secara tegas mengatakan anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan. Allah berfirman dalam hadist keutamaan menyayangi anak yatim,“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah [2]: 220).

Begitupun dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau, serta agak merenggangkan keduanya (HR. Bukhari). Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan dan pahala orang yang meyantuni anak yatim, sehingga imam Bukhari mencantumkan hadits ini dalam bab keutamaan orang yang mengasuh anak yatim. (*)

Komentar