Santri Meninggal di Ponpes, Tim Kuasa Hukum : Korsleting Listrik Hanya Skenario

Titik Tebo1377 Dilihat
Share

Muara Tebo – Tim Kuasa Hukum keluarga santri yang meninggal di pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin, Tebo, Jambi yakni Rifki Septino mengatakan santri bernama Airul Harahap meninggal akibat Konsleting Listrik hanya skenario agar menghilangkan fakta kebenaran meninggalnya santri.

“Santri meninggal yang diumumkan ke publik adalah skenario saja demi menghilangkan fakta sebenarnya meninggal santri di pondok pesantren,” jelasnya Jumat, 22 maret 2024

Rifki menegaskan, akan mengungkap skenario jahat terhadap korban, karena selama ini ia melihat dari cerita yang ada hanya dibangun untuk mengalihkan opini masyarakat tentang kematian santri Airul Harahap.

“Kita akan ungkap semua skenario jahat ini seterang-terangnya ke Masyarakat Republik Indonesia,” ujarnya.

Rifki menyebutkan, saat korban Airul Harahap meninggal, pastinya ada yang buat skenario palsu, karena pesantren selalu memberikan statment bahwa ananda MD tersengat listrik.

“Kita sebagai tim pengacara keluarga santri Airul Harahap meyakini bahwa kinerja penyidik polres tebo dan tim asistensi Ditreskrimum Polda Jambi akan segera menangkap para pelaku terlibat,” tuturnya.

Baca Juga :  Tanpa Papan Nama, Aktivis Tebo Soroti Pengerjaan Rehab Sanggar Dekranasda

Ia menegaskan, meninggalnya santri diduga dianiaya oleh para senior pondok pesantren sampai meninggal dunia dan dan ia menegaskan hasil visum klinik akibat tersengat listrik pasti ada yang mengajari sehingga hasil tersebut seakan benar namun tercium juga baik busuknya.

“Kalau pelakunya yang pasti lebih dari satu orang,” katanya.

Diketahui, Airul Harahap ditemukan meninggal di lantai tiga pondok pesantren pesantren Raudhatul Mujawwidin, Tebo, Jambi tepat selasa, 14 november 2023 antara pukul 17:42 WIB hingga 17:56 WIB, atas meninggalnya santri ini, pihak orang tua kandung langsung melapor ke pihak kepolisian dan Pengacara terkenal Hotman Paris. (tj)

Komentar