Muara Bungo – Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Bungo disebut tak akan mampu lakukan pemekaran Kabupaten Bungo hingga tahun 2020 mendatang.
Hal ini diucapkan langsung oleh wakil ketua DPRD Bungo Sarkoni Syam saat dijumpai diruang kerjanya senin pagi.
“Sangat yakin, pemekaran Kabupaten Bungo tidak akan terwujud dimasa kepemimpinan Bupati Bungo H. Mashuri,” sebut Sarkoni Syam (12/3/2018).
Pernyataan yang ia sampaikan karna melihat Pemerintah Kabupaten Bungo belum ada menunjukan keseriusan untuk melakukan pemekaran. Padahal katanya, setiap tahun selalu di anggarkan untuk pemekaran.
Sementara di tempat terpisah, Roy Imron pengamat kebijakan publik juga mengatakan. Ada tiga masalah crusial yang juga harus segera diselesaikan pemerintah. Diantaranya tata wilayah, Penduduk dan produk hukum.
“Jangan hanya mengerti tentang bagaimana merealisasi anggaran dengan cepat, tetapi lamban dalam penyerapan.” sebut Roy Imron.
Menurutnya, tata wilayah untuk pembangunan ekonomi mikro atau makro dengan penyerapan investasi dan tenaga kerja harus diperhatikan. Sehingga pelayanan publik seperti perbankan, distribusi barang dengan ketersediaan infrastruktur menjadi agenda penting dalam menciptakan sub urban atau Kota – kota dan sentral ekonomi lainya dalam meningkatkan pemerataan kesejahteraan.
“Begitu juga dengan pemerataan pelayanan publik. Baik itu kesehatan, pendidikan dan administrasi harus ada campur tangan Pemerintah untuk memberikan kehidupan yang layak serta kesempatan yang sama untuk setiap penduduknya,” tambahnya
Selain itu katanya masalah produk hukum, kurangnya sosialisasi tentang aturan yang melindungi hak masyarakat dan mendukung masyarakat untuk mendapatkan haknya dalam pelayanan publik, kecendrungan ini membuat wilayah menjadi abu – abu yang bisa dijadikan arena pungli.
“Tiga GAP inilah yang harus diselesaikan Pemerintah, GAP wilayah, GAP pelayanan publik dan kesejahteraan serta GAP aturan antara si kaya dan si miskin. Hal ini mempengaruhi tingkat rasio, tentu jalan satu satunya adalah pemekaran Kabupaten Bungo.” cetus Roy Imron.
Reporter : Ahmad Pudaili
Komentar