WONOSOBO, Kamboja menjadi negara yang paling banyak mengirimkan pelajar atau santrinya untuk belajar agama di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Hal itu terlihat dari data pemohon izin tinggal terbatas (Itas) yang tercatat di kantor Imigrasi kelas II Wonosobo sepanjang 2017 ini.
Dikutip dari Kompas.com Urutan pertama pemohon adalah berasal dari negara Kamboja, dengan jumlah 167 pemohon. Mayoritas mereka adalah santri di Ponpes Sirojul Mukhlasin Payaman, Kabupaten Magelang,” kata Soeryo Tarto Kisdiyo, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (20/12/2017).
Soeryo menjelaskan, Islam memang bukan agama yang dipeluk mayoritas penduduk Kamboja, akan tetapi di negara tersebut terdapat ponpes yang berafiliasi dengan ponpes di Desa Payaman, sehingga para santri banyak yang ingin melanjutkan pendidikannya di desa ini.
“Jadi di Kamboja ada cabang ponpes yang ada di Desa Payaman, kemudian mereka (santri) melanjutkan pendidikannya ke Desa Payaman, mirip kuliah,” ujar Soeryo.
Selain Kamboja, santri dari Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Tiongkok dan Singapura juga mendominasi jumlah warga negara asing (WNA) yang belajar di ponpes Desa Payaman.
“Sebanyak 395 orang asing yang mangajukan ITAS, 70 persen atau sekitar 312 orang diantaranya sebagai santri yang menuntut ilmu agama di Ponpes di Desa Payaman,” ungkapnya. (Tj)
Sumber ; Kompas.com
Komentar