Jambi – Gubernur Jambi Al Haris memastikan untuk membuka kembali aktivitas tambang batu bara setelah jalan nasional di ruas jalan Kabupaten Batang Hari – Sarolangun selesai diperbaiki.
“Soal aktivitas batu bara untuk beberapa hari ini masih saya pantau, baik dari balai jalan, Alkal (Peralatan dan Perbekalan) dan Dinas PU yang kerja di lapangan, untuk menyelesaikan perbaikan jalan itu dahulu,” kata Al Haris di Jambi, Senin.
Sejak ditutup pada Kamis 2 Maret 2023 aktivitas batu bara tidak beroperasi. Ditutupnya aktivitas itu membuat kondisi jalan nasional atau Jalinsum Sarolangun-Batang Hari dalam kondisi sangat lancar, meski masih dalam perbaikan.
“Berdasarkan laporan di lapangan perbaikan jalan belum selesai karena butuh waktu 10 hari ke depan karena ada tiga titik yang jalannya rusak parah atau rawan kecelakaan itu butuh waktu penyelesaian,” kata Gubernur.
Gubernur meminta agar pihak angkutan truk batu bara bisa bersabar dan mengikuti perintah yang dikeluarkannya untuk tidak beraktivitas sampai waktu yang ditentukan.
“Saya hanya minta tunggu saja, dari pada nanti jalan kita macet lagi, mending waktu 10 hari harus kita tunggu sampai tuntas perbaikan jalan itu,” ujarnya.
Ia mengatakan nantinya jika aktivitas batu bara itu beroperasi dan jalan kembali macet lagi, maka jalan alternatif yang telah dianggarkan akan segera dibuka. Jalan itu nanti akan dibuka untuk lintasan pengendara umum agar kemacetan di ruas nasional tidak terjadi lagi.
“Kalau jalan khusus itu masih berproses dan tidak harus nunggu itu juga baru beroperasi batu bara. Jika untuk mengurai macet lagi nanti, yang jalan alternatif dari Karmeo-Kilangan ini akan segera dioperasikan cepat sehingga tidak lagi orang menunggu di jalan nasional, mereka bisa melintas di jalan alternatif itu ya,” kata Al Haris.
Sebelumnya Jalan Lintas sumatera (Jalinsum) yang sempat macet total pada Selasa lalu (28/2) hingga Rabu (1/3) malam itu disebabkan karena banyaknya aktivitas truk batu bara. Kondisi jalan yang berlobang dan rusak parah juga jadi penyebab jalanan tersebut lumpuh selama 22 jam.
Dengan kondisi itu Gubernur Jambi Al Haris juga mengambil kebijakan menutup aktivitas batu bara di wilayah itu. Tindakan penutupan aktivitas batu bara ini sebagai langkah mengatasi kemacetan. (tj)
Komentar