Muara Tebo – Sejumlah alat berat milik kontraktor PT Lestari Asri Jaya (LAJ) disandera warga Desa Napal Putih Kecamatan Serai Serumpun, dari sekian yang disandera setidaknya ada 5 unit alat berat yang dibakar massa, Selasa (14/5/2019) sore tadi.
Informasi yang dihimpun, selain membakar 5 unit alat berat milik PT LAJ, warga juga menahan 1 orang staf humas PT LAJ dan 2 orang kenek alat berat.
“Ada 1 orang staf humas dan 2 kenek alat berat yang ditahan masa dilokasi,” sebut sumber yang meminta agar namanya tak disebutkan.
Pembakaran alat berat tersebut dipicu konflik antara PT. Lestari Asri Jaya (LAJ) salah satu perusahaan pemegang konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) di Tebo dengan warga desa Napal Putih Kecamatan Serai Serumpun Kabupaten Tebo.
Sumber menjelaskan, konflik tersebut sudah dimulai pada Minggu (12/5) kemarin bermula dari salah satu alat berat yang sedang melakukan pembersihan lahan (Land Clearing) diatas lahan yang sudah dikelola warga Desa Napal Putih dan dijadikan kebun karet yang diklaim PT LAJ masuk kedalam lahan konsesi milik mereka.
Tidak terima dengan tindakan PT LAJ, lebih kurang 200 orang warga desa Napal Putih yang mengelola lahan disekitar lahan yang sedang dikerjakan Land Clearing mendatangi lokasi. Tidak hanya itu saja, warga menghentikan paksa kegiatan Land Clearing tersebut dan menolak negosiasi dengan pihak PT LAJ sampai pihak Pemerintah Kabupaten Tebo hadir dilokasi permasalahan dan menyelesaikan konflik yang terjadi antara PT LAJ dan warga.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak PT LAJ untuk melakukan negosiasi, namun tak membuahkan hasil, warga tetap bersikukuh meminta agar PT LAJ menghadirkan Pemkab Tebo.
Terkait hal ini, hingga berita ini diterbitkan General Manager (GM) PT LAJ belum bisa dihubungi untuk diminta keterangannya.
Namun, Kapolres Tebo AKBP Zainal Arrahman saat dikonfirmasi membenarkan adanya insiden pembakaran tersebut.
“Iya, sekarang sedang dalam penyelidikan Polres Tebo, kasat reskrim, kasat intel, kasat samapta yang di pimpin Wakapolres di TKP,” pungkasnya
Reporter : Debi Erwin
Editor : Ahmad Pudaili
Komentar