Jakarta – Universitas Budi Luhur Jakarta dan Yayasan Orang Rimbo Kito Jambi melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman pada Sabtu, 17 Nopember 2018 di Rektorat Universitas Budi Luhur, Jakarta.
Pihak Universitas Budi Luhur diwakili oleh Deputi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Ir. Wendi Usino. Sedangkan pihak Yayasan Orang Rimbo Kito Jambi diwakili oleh Ketua Dewan Pembina, Teguh Suhendro, SH. M.Hum. yang saat ini juga menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Tebo, Jambi.
Kerjasama dilakukan ini berupa kolaborasi program kedua belah pihak. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Budi Luhur dan Program Jaksa Masuk Rimba berkaitan dengan pembinaan Suku Anak Dalam (SAD) di wilayah Jambi. Dan program ini akan dilaksanakan di lapangan pada Desember 2018 – Januari 2019 di 3 desa wilayah Sungai Alai, Kecamatan Tebo Tengah, Jambi.
Dalam kunjungan ke Universitas Budi Luhur ini, pihak Kejaksaan Negeri Tebo juga melakukan pembekalan/orientasi kepada 30 mahasiswa dan dosen yang akan diterjunkan ke lapangan.
Teguh Suhendro menyampaikan, pembekalan yang disampaikan terutama pengenalan budaya dan cara-cara pendekatan kepada Suku Anak Dalam. “Pembekalan ini penting dilakukan, karena budaya dan cara pendekatan kepada Suku Anak Dalam ini akan sangat menentukan keberhasilan Program,” ungkapnya
Dalam kesempatan ini, Deputi Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Ir. Wendi Usino juga menyampaikan bahwa Kerjasama ini merupakan salah satu wujud kepedulian Universitas Budi Luhur kepada pendidikan anak-anak negri. “Wujud kepedulian lain yang sudah dan masih dilakukan adalah Program Beasiswa Nusantara sejak tahun 2004.” ucapnya
Sedangkan Ketua Pusat Studi Kebudiluhuran Dr. Yusran, menyebutkan saat ini terdaftar 43 mahasiswa Beasiswa Nusantara yang aktif kuliah di Universitas Budi Luhur, yang berasal dari Pulau Nias. “Dari Padang Sumatera Barat, Murungraya Kalimantan Barat, Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, Sampit Kalimantan Tengah, Tana Toraja Sulawesi Selatan, dan Palu Sulawesi Tengah.” jelasnya
Ditambahkan Dr. Yusran bahwa “pada tahun 2018 ini telah dibawa ke Jakarta 2 calon mahasiswa dari Suku Pedalaman Dayak dan 3 dari Gunung Sitoli untuk orientasi terhadap kehidupan Jakarta.” singkatnya (tj)
Komentar