Bersama Ponpes Aswaja, GP Ansor Bungo Gelar Sholawatan

Titik Bungo389 Dilihat
Share

Muara Bungo – Dalam rangka menyambut dan memeriahkan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1441 H. Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Bungo bersama Ponpes Aswaja menggelar acara Shalawatan di Ponpes Aswaja di Dusun Rantau Panjang Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo. Sabtu malam (14/9)

Acara tersebut dihadiri ratusan orang yang terdiri dari anggota Ansor, Banser, tokoh masyarakat Jujuhan, para Rio se-Kecamatan Jujuhan, Kapolsek, serta undangan lainnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Aswaja Agus Salim S.A,g dalam sambutanya berharap semoga acara seperti ini bisa dilaksanakan setiap tahun, tentunya lebih meriah lagi. “Terima kasih kepada GP Ansor Kabupaten Bungo dan undangan serta pihak lain yang juga ikut serta dalam kegiatan ini,” ujar Agus

Agus Salim melanjutkan, acara shalawatan ini sengaja mengundang penceramah kondang dari Provinsi Jambi. “Sengaja kami undang penceramah Top dari Provinsi Jambi, yaitu Doktor Supian Ramli M.Ag. yang juga salah satu Dosen Kampus ternama di Jambi, sekaligus beliau senior saya di waktu kuliah dulu,” tutup Agus

Ditempat yang sama, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Bungo Asri Dq.SE menuturkan, kegiatanan “Bersholawat” ini dilaksanakan sebagai upaya dalam melakukan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya persatuan dengan memperkuat Islam Rahmatan Lil Alamin.

“Tablig akbar dan bersholawat ini untuk melakukan proses penyadaran terhadap umat, bahwa sejatinya Islam itu adalah rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam). Bukan hanya sebatas rahmatan lil muslimin, situasi umat muslim saat ini sangat menghawatirkan. Pasalnya, banyak umat yang awam soal agama secara mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tak jelas,” tutur Asri.

Menurutnya, berbagai isu yang mengatasnamakan Agama dan dipandangnya cukup parah saat ini, disinyalir akan menuju ke disintegrasi bangsa dan perpecahan sesama warga. Untuk itu, GP Ansor mengajak kepada umat untuk menjadi muslim yang baik dan menjadi warga negara yang baik. Ia beralasan karena agama dan negara atau nasionalisme merupakan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.

Baca Juga :  Sungai Jujuhan dan Sungai Pangean Meluap, Air Mencapai Pinggang Orang Dewasa

“NU sendiri memiliki jargon mengenai Hubbul Wathon Minal Iman, yang artinya cinta negara adalah sebagian dari iman. Maka mari pelihara negara ini, jangan sampai diadu domba oleh kepentingan yang tak jelas yang selalu mengatasnamakan agama,” tandas Asri.

Sementara itu, Doktor Supian Ramli dalam Tausiyahnya mengungkapkan, tahun baru Muharram ini adalah hijrah, yakni hijrah dari ketidakpercayaan satu kelompok dengan kelompok lainnya untuk menjadi saling mempercayai, saling membangun, tidak saling membuat fitnah seperti yang sudah terjadi saat ini.

“Ini adalah memperingati peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Hijrah ke Madinah yang merupakan program utama yang dibuat Rasulullah SAW adalah mempersaudarakan kaum Muhajirin sebagai pendatang dan kaum Anshar sebagai pribumi di Madinah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ke depan tidak ada produsen atau pembuat fitnah di antara umat Islam itu sendiri, fitnah-fitnah yang kini marak, itu ada yang menciptakannya lalu disebar melalui media sosial.

“Saya berharap masyarakat menyadarinya sehingga bisa membedakan mana yang fitnah dan mana yang benar, lagi pula, menyebarkan fitnah itu tidak ada gunanya,” tutup Supian

Diakhir Tausiyahnya, Doktor Supian Ramli ini banyak memberikan motivasi kepada Santri dan Santriwati, ia mengatakan pilihan menuntut Ilmu di Pondok Pesantren itu adalah pilihan yang tepat.

Beliau juga Mengucapkan terimakasih kepada pihak panitia yang telah bekerja Ekstra dan Barisan Ansor Serbaguna “Banser” atas Pengawalan Acara “Bersholawat” Sehingga Acara berjalan dengan sukses, kegiatan ini dihadiri Lebih Kurang 500 Santri dan Masyarakat.

Reporter : Ares Sandra
Editor : Ahmad Pudaili

Komentar