Muara Bungo – Ratusan mahasiswa Bungo kembali gelar aksi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bungo, kedatangan ratusan mahasiswa kali ini meminta DPRD Bungo tegas dalam menangani permasalahan yang ada di Kabupaten Bungo.
Seperti persoalan Infrasturktur yang tidak merata, pencemaran lingkungan serta Perda pun menjadi agenda tuntutannya.
Sebagaimana disampaikan saat orasi oleh salah satu mahasiswa, bahwa eks jalan unit 14 desa Mulya menuju desa Gapura Suci dan desa Sekampil dan desa Batu Kerbau selama ini kurang mendapat perhatian.
Selain itu, persoalan lingkungan juga menjadi sorotan mahasiswa Bungo kali ini, seperti pencemaran sungai Batang Bungo, Sungai Batang Tebo, serta stockfile batu bara yang berada didalam Kota Muara Bungo.
Terkait perda, mahasiswa juga menyinggung agar ada penegasan tentang perda hewan ternak yang berkeliaran dalam kota, penegasan kendaraan yang melebihi tonase masuk dalam kota, perjudian berkedok hiburan, penertiban PKL yang memakan trotoar jalan, dan persoalan devisit anggaran.
Mereka meminta DPRD dan Pemerintah untuk meninjau ulang perda tersebut apakah masih relevan untuk digunakan atau tidak.
Koordinator umum, sekaligus Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bungo, Ahmad Hidayat, menyampaikan bahwa, selain menyoroti persolan nasional, aksi mereka juga menyoroti persoalan daerah yang dianggap tak kalah penting untuk di kritisi.
“Hari ini kami minta DPRD Kabupaten Bungo untuk menandatangani petisi, karena kami menduga konflik nasional hari ini sengaja dipelihara dari persoalan RUU pertanahan, UU KPK dan RKUHP. Selain itu juga persoalan daerah seperti infrastruktur, pencemaran lingkungan, serta masalah Perda,” ungkap Ahmad Hidayat.
Tak kalah penting, mereka menyebutkan keberadaan stockpile batu bara yang berada dalam kota Muara Bungo mestinya sudah tak ada lagi.
Bani Amin, koordinator lapangan yang juga Ketua Cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bungo, dalam orasinya juga mengatakan kehadiran mereka murni untuk kepentingan rakyat.
“Jangan nilai aksi kami ini aksi bayaran, tujuan kami kesini murni kepentingan rakyat khususnya masyarakat Kabupaten Bungo,” ucapnya
Sementara itu, Martunis ketua sementara DPRD Bungo yang didampingi beberapa anggota dewan lainya mengapresiasi aksi yang dilakukan mahasiswa tersebut.
“Tuntutan adik-adik mahasiswa akan menjadi perhatian penuh DPRD Bungo, apa yang menjadi wewenang eksekutif akan segera kami surati agar untuk ditindak tegas,” ungkapnya
Martunis juga mengamini bahwa permintaan mahasiswa untuk berdiskusi dengan DPRD per tiga bulan sekali tentang persoalan yang ada di Kabupaten Bungo.
“Persoalan pemerataan pembangunan dan termasuk persoalan lingkungan akan menjadi PR kami kedepannya,” tandasnya
Berikut tuntutan mahasiswa Bungo yang di tandatangani oleh sejumlah ketua dan anggota DPRD Bungo.
Reporter : Ares Sandra
Editor : Ahmad Pudaili
Komentar