Jakarta – 27 Juli merupakan tanggal lahir seorang jurnalis kenamaan, aktivis, sastrawan, penerjemah kelahiran Jakarta, yakni Mahbub Djunaidi 85 tahun lalu. Ia menulis dalam berbagai genre, mulai opini, novel, puisi, naskah drama, mars, hingga menerjemahkan. Tak salah orang kemudian menjulukinya si pendekar pena dari Betawi.
Mahbub Djunaidi lahir dari keluarga seorang tokoh NU dari pasangan KH Moh. Djunaidi dan Muschsinati pada tahun 1933. Ayahnya merupakan seorang penghulu di DKI Jakarta yang rajin mengikuti muktamar NU sejak muktamar NU keempat di Semarang pada tahun 1929.
Dan dalam catatan NU Online berdasarkan penelusuran absensi muktamar, sang ayah selalu mengikuti kegiatan akbar para kiai itu tiap tahun.
Tak heran kemudian, Mahbub Djunaidi mengikuti setiap banom dan lembaga NU. Ia mulai memasuki Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama saat ia belajar di sekolah Budi Utomo Jakarta.
Ia kemudian menjadi Ketua Umum pertama Pergerakan Mahsiswa Islam Indonesia (PMII), sebuah organisasi kemahasiswaan yang didirikan mahasiswa NU.
Kemudian aktif di Gerakan Pemuda Ansor, pernah di Lesbumi, Pertanu, dan kemudian di PBNU. Jabatan terakhirnya di PBNU adalah seorang penasihat atau mustasyar hingga wafatnya pada 1 Oktober 1995.
Seorang esais, Ahmad Makki, dalam sebuah artikelnya dimuat NU Online berpendapat, “Bagi saya H. Mahbub Djunaidi adalah jawaranya esais. Misal ada kategori lima orang esais terbaik dalam sejarah Indonesia, saya ngotot menominasikannya sebagai salah satu. Kalau definisi mutakhir teks mengatakan sia-sia membuat pembedaan antara gaya dengan isi tulisan, Mahbub adalah contoh sempurna.”
Sejumlah karya ia lahirkan Dari Hari ke Hari, (novel autobigrafi, 1975) Politik Tingkat Tinggi Kampus, 1978), (Maka Lakulah Sebuah Hotel novel,1978) Di Kaki Langit Gunung Sinai (terjemahan karya Mohamed Heikal, 1979), Seratus Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah (terjemahan karya Michael H. Hart, 1982), Cakar-Cakar Irving (terjemahan karya Art Buchwald, 1982).
Selanjutnya, Lawrence dari Arabia (terjemahan karya Philiph Knightly, 1982), 80 Hari Berkeliling Dunia (terjemahan karya Jules Verne, 1983), Angin Musim (novel, 1985), Kolom Demi Kolom (kumupulan tulisan di majalah Tempo, 1986), Humor Jurnalistik (kumpulan tulisan di sejumlah media, 1986), Mahbub Djunaidi Asal Usul (kumpulan tulisan di koran Kompas, 1996).
Sumber : NU Online
Komentar