Muara Bungo – Dua orang mahasiswa berkostum ala Suku Anak Dalam (SAD) mendatangi dan melakukan orasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan depan kantor Bupati Bungo, Rabu (7/11/2018).
Kedatangan dua orang mahasiswa yang tidak membawa nama perguruan tinggi, ataupun nama organisasi mahasiswa ini menuntut agar sejumlah panti pijat dan pasar malam di Kabupaten Bungo di tutup.
“Panti pijat dan pasar malam ini hanya jadi kedok. Padahal intinya cuma untuk prostitusi dan juga perjudian. Oleh karena itu kami menuntut untuk dilakukan penutupan,” ucap Deby krismanto sang orator.
Dalam aksi itu, dua orang pendemo disambut langsung oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Bungo H. Ridwan Is, dalam sambutannya Sekda ucapkan terimakasih kepada dua orang pendemo yang telah mengingatkan pemerintah daerah. Ridwan, Is berjanji akan menindaklanjuti tuntutan pengunjukrasa.
“Kami berterimakasih karena sudah diingatkan. Kami berjanji akan menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan. Tapi tentunya untuk menindaklanjutnya butuh proses waktu,” ucap Ridwan.
Setelah melakukan orasi di kantor Bupati Bungo, pendemo melanjutkan melakukan aksinya didepan Kantor DPRD Bungo. Kedatangan mereka disambut baik oleh wakil ketua DPRD Sarkoni Syam.
“Terimakasih atas kedatangannya. Nanti akan kami koordinasikan dengan Pemerintah Daerah. Kita akan meminta OPD terkait untuk menindaklanjutinya ” ucap Sarkoni Syam.
Penulis : Firman Toha
Editor : Ahmad Pudaili
Komentar