Misteri Terbakarnya Perahu Pelayangan Dusun Paku Aji, Ini Penjelasan Rio?

Titik Bungo396 Dilihat
Share

Muara Bungo – Perahu pelayangan yang di temui terbakar beberapa pekan yang lalu di Dusun (desa) Paku Aji Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas masih menimbulkan pertanyaan di masyarakat.

Bukan hanya itu, terbakarnya perahu tersebut juga ramai di perbincangkan di media sosial seperti facebook, pasalnya perahu senilai 145 juta yang di buat dari dana desa tahun 2017 itu sampai saat ini belum ada titik terang. Apakah terbakar atau sengaja di bakar?

Perahu Pelayangan Dusun Paku Aji saat lagi utuh

Menanggapi hal ini, Martoni, Rio (kades) dusun Paku Aji saat konfirmasi mengatakan, bahwa dirinya merasa di zholimi. Karena pembuatan perahu pelayangan itu belum ada serah terima ke pihak desa dari pihak pembuat perahu.

Lanjutnya, pembuatan perahu tersebut berdasarkan hasil musyarawah desa yang dituangkan di dalam perdus dengan pertimbangan lahan pertanian warga yang berada di seberang sungai, dalam pelaksanaan pembuatan perahu tersebut dikerjakan oleh Rekanan / pihak ke 3 yang katanya sudah berpengalaman.

Setelah perahu tersebut di anggap selesai maka pihak desa mengeceknya, ternyata masih banyak kekurangan sehingga pihak desa belum dapat menerima dan belum ada serah terima hasil pekerjaan perahu tersebut, pihak desa pun slalu menghubungi pihak rekanan untuk memperbaiki namun tidak direspon, Karena merasa bertanggung jawab secara pribadi Martoni langsung memperbaikinya.

Baca Juga :  Setelah KPK, 12 September Kapolri Juga Dijadwalkan Datangi Bungo

“Saya merasa dizholimi, karena pembuatan perahu ini belum ada serah terima dengan pihak desa dari rekanan. Dan pembuatan perahunya juga tidak sesuai dengan permintaan kami, itupun secara pribadi saya memperbaiki tiang yang sudah condong,” jelasnya Selasa (06/11/2018)

Saat di tanya apakah terbakar atau sengaja di bakar, Martoni dengan singkat menjawab. “Saya rasa tidak mungkin api jatuh dari langit,” ucapnya

Dijelaskanya lagi, saat kejadian (Terbakar nya perahu-red), Martoni bersama beberapa orang perangkat desa sedang berada di Sarolangun, kebetulan pada hari H terbakarnya perahu tersebut orang tua Martoni meninggal dunia.

Martoni juga mengatakan bahwa kasus ini sudah ia laporkan kepada pihak kepolisian. “Kebetulan pada saat kejadian saya sedang berada di Sarolangun, kasus ini sudah kami laporkan kepada pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.” lanjutnya

Dirinya menyayangkan terbakarnya perahu pelayangan ini. “Kami harap pihak rekanan pembuat perahu tersebut agar bertanggung jawab.” pungkasnya

Penulis : Firman Toha
Editor : Ahmad Pudaili

Komentar