Bachril Bakri PJ Bupati Sarolangun Serahkan Alkes Hibah Kemenkes RI Ke Seluruh Puskesmas

Titik Sarolangun651 Dilihat
Share

Sarolangun – Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc menyerahkan alat kesehatan hibah Kementrian Kesehatan RI kepada seluruh puskesmas, Kamis (18/01/2024) di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun.

Alat kesehatan tersebut berupa alat USG 2 Dimensi Infant Pulse Oxymeyer dan Antropometri Kit, yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Dinas Kesehatan Sarolangun atas hibah Kemenkes RI Tahun 2023 dalam rangka pencegahan dan penurunan angka stunting di Kabupaten Sarolangun.

Kadis Kesehatan Sarolangun, Bambang Hermanto mengatakan bantuan Hibah alat Antropometri dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sebanyak 362 unit yang dibagikan untuk Puskesmas-Puskesmas di wilayah Kabupaten Sarolangun, yang nantinya akan disebarkan ke posyandu-posyandu yang ada.

”Kita serahkan ke seluruh Puskesmas lalui kemudian disalurkan ke posyandu di wilayah masing-masing,” katanya.

Alat kesehatan bantuan hibah Kemenkes RI Tahun 2023 alat USG 2 Dimensi, Infant Pulse Oxymeyer 16 unit, dan Antropometri Kit sebanyak 378 unit untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun untuk Puskesmas dan Posyandu.

378 unit antropometri tersebut diberikan kepada 16 puskesmas dan 362 posyandu, yang ada di Kabupaten Sarolangun, dengan rincian Puskesmas Sarolangun 38 unit, Puskesmas Sungai Baung 14 unit, Puskesmas Limbur Tembesi 23 unit, Puskesmas Singkut 35 unit, Puskesmas Singkut V 17 unit, Puskesmas Pelawan 26 unit, Puskesmas Pulau Pandan 26 unit.

Baca Juga :  Aliran Sungai Meluap Akibat Hujan Deras, Warga Diminta Waspada

Kemudian Puskesmas Mersip 17 unit, Puskesmas CNG 20 unit, Puskesmas Mandiangin 28 unit, Puskesmas Butang Baru 35 unit, Puskesmas Pauh 18 unit, Puskesmas Sepintun 9 unit,Puskesmas Air Hitam 18 unit, Puskesmas Pematang Kabau 18 unit dan Puskesmas Batang Asai 41 unit.

Sementara itu, Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri mengaku sangat bersyukur atas bantuan alat kesehatan hibah Kemenkes RI ini dalam rangka melaksanakan program penurunan stunting di wilayah Kabupaten Sarolangun.

”Jadi ini kita yakin dengan alat yang terukur, kondisi stuntingnya terukur sehingga kita tidak tebak-tebak lagi si anak ini stunting. Melalui alat ini akan diketahui, tekhnologinya paling bagus, bisa dengan alat ini indikator tinggi badan, berat badan dan ukuran kepala akan diketahui,” katanya.

Bachril Bakri menjelaskan alat USG dua dimensi dimana USG ini bisa membantu mendeteksi stunting saat masih di dalam kandungan. Alat Antropometri kit digunakan terkait ukuran panjang bayi yang sudah lahir, dan berat bayi yang sudah lahir, sedangkan alat Infant Pulse Oximeter sebanyak 16 unit dan ini digunakan untuk mengukur oksigen, tekanan darah.

”Mohon alat ini dijaga, dirawat betul dan digunakan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kinerja kita dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di kabupaten Sarolangun,” katanya. (tj)

Komentar