Sarolangun – Penuh akrab dan kesan inilah suasana acara bertajuk “Malam Akrab” Tim ekspedisi Suku Anak Dalam (SAD) Korem 042 Garuda Putih (Gapu) di kawasan terpadu Suku Anak Dalam (SAD).
Setelah menempuh perjalanan ratusan kilometer, dan melintasi kabupaten Sarolangun, Batanghari, Tebo, Muara Bungo, Merangin dan kembali finish di kawasan terpadu Suku Anak Dalam (SAD) di desa Lubuk Jering Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun.
Asisten I Arif Ampera dalam sambutannya mengatakan, terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kegiatan ekspedisi Suku Anak Dalam, dalam hal ini dipimpin lansung oleh Danren 042 Garuda Putih dan diikuti oleh seluruh perwira di jajaran korem 042/ GAPU.
“Kami juga sangat yakin dengan adanya kegiatan ekpedisi ini merupakan upaya untuk memahami kehidupan SAD, karna kita bisa lansung melihat apa yang menjadi tantangan, peluang dan hambatan yang selama ini mereka hadapi. Dengan demikian, nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memilih arternatif pemperdayaan yang sesuai dengan taraf perkembngan adaptasi dari SAD terhadap program dan kegiatan yang di tawarkan,” katanya, Jumat (11/01/2019) malam.
“Kepada peserta kami ucapkan selamat mengikuti kegiatan, dan kita berharap kegiatan yang dilaksanakan dapat menjadi salah satu upaya pemberdayaan ekonomi SAD serta meningkatkan kesejahteraan dan kualitas SAD,” harapnya
Sementara itu Danrem 042 GAPU Jambi, Kolonel INF Dany Budiyanto dalam sambutannya menceritakan betapa mental para ridel untuk sampai di finish sangat luar biasa. Dari ratusan yang ikut di star sangat banyak, namun dengan medan yang cukup menantang adrenalin, banyak juga motor peserta yang tidak bisa melanjutkan perjalanan.
“Banyak hal yang membuat peserta tidak bisa melanjutkan perjalanan, bukan karena medannya yang sulit namun ketahanan mesin juga berpengaruh. Danyon 142 habis tiga unit motor dan tidak bisa melanjutkan, belum lagi Dandim 0420 Sarko, Dandim kerinci juga harus berganti motor sebab mereka motornya rusak, Ini menandakan bahwa rute yang kita lewati sangat luara biasa,” katanya
Ia juga mengatakan dengan kondisi yang ada di lapangan, menurutnya bukan untuk gagah gagahan saja, tetapi misi ekspedisi memiliki tujuan yang mulia. “Bukan untuk di bilang gagah, tapi ekspedisi kita memiliki misi yang mulia dan tidak untuk menjatuhkan pihak manapun,” tegasnya.
Pantuan dilapangan temenggung meladang serahkan senjata rakitan kepada Danrem sebangak 16.
Reporter : Rayan Arpandi
Editor : Ahmad Pudaili
Komentar