Sarolangun – Banyaknya siswa dan mahasiswa yang melakukan praktek kerja lapangan (PKL) atau magang sebelum menyelesaikan studi, namun tak mendapatkan skill tambahan, ini harus menjadi perhatian serius berbagai pihak.
Pasalnya, siswa magang yang seharusnya mempratekan dan mendapatkan ilmu ditempat magangnya, malah kebanyakan hanya duduk-duduk bahkan ada yang sekedar disuruh ngurus kopi dan pergi potocopy berkas dan antar surat saja.
Padahal tujuan utama PKL atau magang, agar mereka bisa mengenal langsung secara nyata seperti apa dunia kerja sesungguhnya, sebelum mereka lulus sekolah atau kuliah.
Terkait hal ini, Mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Gerakan Mahasiswa Sarolangun (GMS) menyayangkan kurangnya terobosan dari pihak kantor tempat siswa magang dalam pembelajaran bentuk kerja yang sesungguhnya.
“Sangat prihatin kita, seharusnya mereka (siswa magang-red) mempraktek dan mendapatkan ilmu ditempat magang, malah kebanyakan disuruh ngurus Kopi dan memotocopy saja,” ungkap Rayan, Ketua Gerakan Mahasiswa Sarolangun (GMS).
Pihak kantor, tambahnya. Seyogyanya memberikan ruang bagi siswa magang, minimal belajar membuat surat dan bagaimana aturan surat menyurat atau juga sesuatu yang memang layak mereka kerjakan, sehingga ketika mereka selesai magang bisa mendapatkan ilmu.
“Jika pihak kantor lebih memperhatikan, saya pikir adik-adik ini bisa mendapatkan kesempatan belajar. Minimal bisa membuat kerangka surat, aturan serta cara membuat surat dan administrasi lainnya yang layak mereka kerjakan,” katanya tegas.
Sementara itu salah seorang siswa magang yang tidak mau disebut namanya mengakui, ternyata magang ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.
“Kalau sekarang ini kami duduk manislah, kalau ada acara barulah bantu-bantu, kadang disuruhlah keluar potocopy dan ngantar surat saja,” katanya
Tim : Titikjambi.com
Komentar