Harga Bawang Meroket, di Duga Ada Penimbunan Distributor

Titik Sarolangun346 Dilihat
Share

Sarolangun – Menjelang bulan puasa yang tinggal sebentar lagi, lonjakan harga kebutuhan bumbu dapur mulai terlihat di pasar atas Sarolangun.

Kenaikan harga terjadi pada bumbu dapur jenis bawang putih. Awalnya harga bawang putih tersebut hanya mencapai kisaran 20 ribu per kilogramnya, namun mendekati bulan suci Ramadhan harganya mencapai 50 ribu rupiah per kilogram.

Yuliana, salah seorang pedagang Pasar atas Sarolangun mengatakan, medekati bulan suci Ramadhan kali ini kenaikan baru terjadi pada bawang putih dan bawang merah.

“Benar, Kalau tomat dan cabe sedanglah, yang naik cuma bawang merah bawang putih, untuk bawang merah naik dari 28 menjadi 36 per kilogramnya sudah satu bulan ini, klau bawang merah wajarlah karna di jawa banjir,” katanya

“Saya rasa ada penimbunan bawang putih ini, sebab dari pemilu maren. Macam tahun maren ada penimbunan dari disributor karna bawang ini dari luar negri, tahun maren ketangkap. itu lah sekarang bawang putih yang masuk pasar banyak busuk, ketahuan bawang itu disimpan dan dikeluar dikit-dikit, dan sekarang susah cari bawang putih,” tambahnya

Baca Juga :  Sabtu, Minggu, dan Hari Libur Bisa Melakukan Perekaman KTP-el

Pedagang lain, Rika mengatakan, bahwa sampai sekarang belum ada kenaikan harga sembako secara merata. Harga kebutuhan pokok masih standar semua, belum banyak mengalami kenaikan harga.

“Sampai sekarang yang mengalami kenaikan harga hanya bawang putih, bawang merah, ayam naik juga dikit. Yang lainnya belum ada,” singkatnya

Sementara itu, Ita selaku pembeli saat diwawancara mengatakan, Semoga harga bisa kembali stabil, karna masih banyak keperluan lain. “Iya, kalau bisa seimbang, maunya Ibu-ibu ini harga barang itu turun kalau naik trus mabuk jadinyo,” harapnya

Dari pantauan Titikjambi.com, hingga kini belum banyak komuditas kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga, kenaikan harga hanya terjadi pada Bumbu dapur jenis bawang putih.

Penulis : Rayan Arpandi
Editor : Ahmad Pudaili

Komentar