Tak Terima di Beritakan, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Merangin Ajak Wartawan Adu Jotos

Titik Merangin248 Dilihat
Share

Merangin – Muzakir yang di kenal dekat dengan orang nomor satu di Kabupaten Merangin ini tidak terima gara – gara di beritakan wartawan terkait dengan proyek toilet dalam satu ruangan ada tiga kloset tanpa sekat, sehingga Muzakir Kabid Cipta Karya dinas PUPR ini langsung naik pitam.

Bahkan saat di konfirmasi wartawan indikator, Muzakir langsung mengajak adu jotos. Tak hanya itu, Muzakir juga melontarkan ucapan keras terhadap wartawan Indikator.

Insiden tersebut terjadi saat Muzakir berada di lokasi pasar rakyat, sementara wartawan indikator yang di ajak melihat lokasi HUT Merangin tiba tiba didatangi Muzakir dan dengan arogannya ia langsung marah – marah, bahkan tidak lagi memandang di dekatnya ada bupati Merangin.

“Kamu yang beritakan saya ya, aku tidak takut sama sekali dengan siapo di Merangin ni, ini tanah tumpah darah aku, mati bertumpah darah nian aku mau,” teriak Muzakir saat mendatangi wartawan indikator tersebut.

Tanpa malu, Muzakir mengaku gerah dengan pemberitaan tersebut, sehingga Muzakir menantang wartawan indikator untuk berkelahi di depan bupati Merangin. “Jangan buat saya gerah, kamu orang mana? kita berkelahi sajalah,” katanya lagi dengan nada menantang.

Baca Juga :  Breaking News ... Izin Mandi, Hen (15) Tahun Diduga Hanyut di Sungai

Adapun pemberitaan sebelumnya terkait tentang proyek closet yang menelan biaya Rp 1.796 .760. 000,- dengan menggunakan dana ABPD Kabupaten Merangin, yang di laksanakan oleh kontraktor pelaksana CV. Amal Bakti Lestari dan konsultan pengawas CV Garis Perak Cunsultant.

Dan proyek inipun di bawah pengawasan TP4D Kejaksaan Negri Merangin, dari kondisi proyek yang di laksanakan tersebut berdasarkan situs ULP, masa pengerjaannya memakan waktu 180 hari, namun ternyata dalam pekerjaan nya menjadi 230 hari kelender.

Menanggapi hal ini, ketua Persatuan Ikatan Jurnalis Merangin, Em Fajri menyayangkan atas sikap yang di tunjukan oleh Muzakir. Ia menyebutkan, jika keberatan dengan pemberian tersebut ada hak jawab, bukan mengajak adu jotos wartawan.

“Kita sangat menyayangkan dengan kejadian ini, sebab wartawan bekerja sesuai dengan UU Pers no 40, dan juga menjaga kode etik jurnalistik. Kalau keberatan silahkan tulis hak jawabnya bukan malah menantang wartawan, kalau sikap pejabat sudah arogan bagaimana cara kerja mereka.” ucap Em Fajri.

Penulis : Tri Mulyadi
Editor : Ahmad Pudaili

Komentar