Abdul Honi : “Saya Minta Maaf”
Sarolangun – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Sarolangun (APPS) mendatangi dan berunjuk rasa di kantor bupati Sarolangun. Selasa, (09/04/2019).
Kedatangan APPS terkait dugaan pemukulan yang dilakukan oleh Camat Pauh kepada salah satu pengurus organisasi Laskar Merah Putih, (Iskandar) warga Desa Karang Mendapo (Karmen), yang terjadi beberapa waktu lalu.
Dalam Orasinya, Korlap APPS Yunipan Pernando menuntut agar camat Pauh meminta maaf melalui awak media yang ada di Kabupaten Sarolangun, dan melakukan pembayaran secara adat istiadat atas tindakannya.
Tak hanya itu, Ia juga meminta bupati Sarolangun mengganti Camat Pauh. “Terkait tuntutan ini, kami minta bupati Sarolangun segera menindaklanjuti sesegera mungkin,” ungkapnya
Menanggapi hal ini, Camat Pauh Abdul Honi mengatakan, saat setelah kejadian itu dirinya telah berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut, dan langsung memanggil lembaga adat setempat untuk meluruskannya.
Hanya saja upaya tersebut belum juga mendapatkan titik terang. Bahkan beberapa kali telah menghubungi yang bersangkutan (Iskandar), namun tidak juga mendapatkan tanggapan.
“Saya telah berupaya menyelesaikannya melalui lembaga adat kecamatan, desa Karmen, dan kepala desa karmen saya panggil, namun upaya yang dilakukan belum menemukan titik terang, bahkan tadi malam saya bawa pegawai syara’ ke rumah dinas bupati untuk menjelaskan kronologi kejadian tersebut,” katanya.
Terkait dengan tuntutan para pendemo, Ia menyebutkan bersedia untuk meminta maaf melalui media online maupun cetak, dan juga akan melakukan perundingan dengan pemangku adat setempat terkait melaksanakan hukum adat tepung tawar selemak semanis terhadap korban.
“Saat setelah kejadian pun saya sudah minta maaf, namun kalau harus melalui media saya akan lakukan itu, tuliskan permohonan maaf saya. Soal minta saya dipecat itukan urusan pak Bupati, sebab saya fikir jabatan ini amanah. sore ini juga akan saya temui dan panggil pemangku adat kecamatan Pauh dan pihak desa Karmen lagi,” tambahnya
Meskipun tidak dijelaskan kronologi kejadian secara lengkap, namun Camat menegaskan siap memanggil para saksi yang ada saat kejadian, untuk memberikan keterangan lebih jelas lebih lanjut.
“Perlu diketahui, bahwa saya juga tidak ada memukul yang bersangkutan. Cuma waktu itu saya tegur dan dorong mukanya, dan itu wajar dia adalah keponakan saya sendiri dan orang tuanya itu sepupu kontan saya,” tuturnya
“Saksinya ada, banyak waktu kejadian. Kalau perlu saya panggil semua saksi silahkan tanya saja dengan mereka supaya lebih jelas, sebab saya tidak mau mengada ada,” pungkas Camat.
Reporter : Rayan Arpandi
Editor : Ahmad Pudaili
Komentar