Muara Bungo – Tindakan asusila yang di duga di lakukan oknum Rio/kades Tepian Danto Kecamatan Jujuhan Ilir ramai di perbincangkan oleh masyarakat setempat. (01/02)
Sudah Lebih dari satu bulan ini pembahasaan tentang kasus asusila sedang hangat – hangatnya di perbincangkan warga desa Tepian Danto Kecamatan Jujuhan Ilir ini.
Pasalnya dugaan tindakan asusila tersebut di lakukan oleh oknum Rio/kades dusun Tepian Danto Kecamatan Jujuhan Ilir terhadap salah satu warga pendatang yang merantau ke desa tersebut yang juga merupakan istri orang.
Beberapa awak media beberapa waktu yang lalu mencoba mencari kebenaran ini sama salah satu warga desa Tepian Danto, bahkan warga mengatakan memang isu tersebut sedang ramai di perbincangkan masyarakat. Info yang beredar di masyarakat wanita tersebut merupakan istri orang, mereka (si wanita-red) orang Nias yang merantau ke desa Tepian Danto.
“Memang benar, masyarakat sudah heboh tentang isu tersebut, informasinya wanita tersebut istri orang. Mereka disini bekerja nyadap karet di kebun milik haji Zai pemilik hotel Ana, sekarang korban (si wanita-red) sudah tidak disini lagi, sudah dipindahkan oleh haji Zai,” ungkap sumber yang enggan disebut namanya
Saat di telusuri lebih lanjut H. Syamsudin iman Masjid Tepian Danto juga membenarkan isu tersebut. Menurutnya kejadian tersebut terjadi pada akhir tahun 2018 lalu. Menurut penuturannya antara oknum Rio dengan si wanita sudah berdamai dengan uang 20 juta rupiah, namun dengan adat desa setempat tidak ada penyelesaian, bahkan menurutnya pihak desa sudah pernah duduk bersama membahas masalah tersebut dengan pihak adat kecamatan, bahkan camat pun sudah di beri tahu namun sampai saat ini belum ada penyelesaian.
“Informasi dari haji Zai mereka sudah berdamai dengan uang dua puluh juta, namun belum ada penyelesaian menurut adat, kalo menurut sanksi adat kesalahan seperti itu bisa di hutang seekor sapi bahkan bisa di copot dari jabatanya sebagai Rio, yang jadi pertanyaan masyarakat kami beliau itu seorang raja kami dan juga pemangku adat kok berbuat begitu, mengapa tidak di selesaikan bahkan lembaga adat kecamatan sudah kami kasih tau, kami menduga Rio tersebut ada yang back up,” tuturnya
Bahkan, tambahnya lagi sudah dua kali oknum Rio tersebut berbuat seperti itu dengan orang yang berbeda, pada awal tahun 2018 lalu juga pernah seperti itu mereka damai dengan uang 3.500.000 namun lagi – lagi tidak ada penyelesaian sampai saat ini.
“Pada awal 2018 lalu juga ada kejadian seperti ini, namun tidak ada penyelesaian. Sekarang sudah terjadi lagi, kami masyarakat berharap supaya kejadian ini bisa di selesaikan secara adat dan di sanksi menurut adat dan hukum yang berlaku,” harapnya
Suhardi, Rio dusun Tepian Danto saat dikomfirmasi melalui telpon seluler miliknya mengatakan silahkan muat berita, bahkan ia menyebutkan ini adalah kerjaan lawan politik yang ingin menjatuhkan dirinya. Sebab dari dulu hingga kini keluarga beliau terus yang jadi Rio / kades dusun Tepian Danto.
“Terserah lah mau di muat silahkan, saya lagi sibuk. Nampaknya ini adalah kerjaan lawan politik saya, sebab dari Datuk saya, ayah saya, hingga kini saya yang jadi Rio Tepian Danto. Jadi boleh di katakan yang jadi Rio disini keluarga saya,” tutup Rio dengan sombong
Reporter : Firman Toha
Editor : Ahmad Pudaili
Komentar