Sarolangun – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Sarolangun (GMS) unjuk rasa ke Kantor Bupati Sarolangun, Selasa (15/10).
Kedatangan mahasiswa tersebut untuk menyampaikan keluhan masyarakat terhadap dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sarolangun yang kinerjanya dinilai gagal dalam menjalankan program selama dua tahun terakhir.
“Ada beberapa program yang dinilai gagal, seprti cetak kolam, hal ini dikarenakan kurangnya pembinaan serta pengawasan. Sentra ternak sapi di Kecamatan Air Hitam yang tidak terkelola dengan baik, bahkan ada dugaan jumlah sapi menurun dan bahkan penjualannya dilakukan oleh oknum secara diam-diam, Rumah potong hewan dan pasar ternak tidak difungsikan dengan baik,” ungkap Rayan Arpandi dalam orasinya.
Mahasiswa juga menuntut agar Bupati Sarolangun melakukan evaluasi kinerja Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Asnawi, yang juga menjabat Peltu kadiskanak beberapa tahun belakangan ini.
”Kami juga meminta bupati Sarolangun menggugurkan Asnawi sebagai peserta lelang eselon II, apa yang kami sampaikan ini merupakan kritik konstruktif untuk kemajuan Kabupaten Sarolangun dibidang perikanan dan Peternakan,” tambahnya
Fadhil Khusairi, salah satu mahasiswa juga menyampaikan bahwa, kedatangan mahasiswa ini untuk memperjuangkan dalam melakukan penegakan keadilan ditengah masyarakat.
“Kami minta kepada pak bupati menanggapi aspirasi kami hari ini. Asnawi gugurkan dari lelang jabatan eselon II, seharusnya dinas tersebut mampu menjawab visi dan misi daerah sebagai salah satu ujung tombak peningkatan ekonomi masyarakat, namun ini tidak ada sama sekali,” tegasnya
Tambahnya, selama ini kuat dugaan dinas tersebut lebih mementingkan proyek dan pengadaan ketimbang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap para petani ikan dan ternak.
”Kalau urusan proyek cepat sekali, tapi kalau urusan membina dan mengawasi program terhadap para petani tidak ada, kami yakin kalau dibina dengan baik mimpi Sarolangun swasembada ikan dan daging akan terwujud,” tandasnya
Reporter : Rayan Arpandi
Editor : Ahmad Pudaili
Komentar