Oleh : Martanti Duwi Kusworo
Gentala Arasy di malam hari, indah bukan.? Melangkah diatasnya, bersama hembusan angin yang menerpa wajah membuat mataku sesaat terpejam.
Sesekali terdengar deru mesin perahu nelayan yang hendak pulang. Kutarik nafas panjang, dan ku hembuskan perlahan, melepaskan sesak didada yang kian menekan.
Sejenak langkahku tertahan oleh alunan lagu musisi jalanan.
“Pulang ke kota mu ada setangkup haru dalam rindu, masih seperti dulu, setiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna.”
Aku larut, satu persatu kenangan mulai ku ingat. Dan tersenyum ketika giliranmu lewat.
Dan nyanyian itupun usai, menyisakan bening disudut mataku. Aku kembali melangkah, kulanjutkan perjalanan pulang dan kubawa serta semua kenangan.
Komentar